Memikirkan Kembali Ruang Makan: 6 Aturan Desain yang Harus Diabaikan

16

Ruang makan modern tidak seperti dulu. Para desainer semakin melanggar “aturan” tradisional untuk menciptakan ruang yang lebih layak huni, personal, dan bahkan menyenangkan. Inilah cara Anda membuang ekspektasi lama dan membangun ruang makan yang sesuai untuk Anda.

Pelapis Tidak Selalu Penting

Banyak yang beranggapan kursi makan harus dilapisi kain untuk kenyamanan. Tidak demikian. Desainer Ayten Nadeau menunjukkan bahwa jika ruang makan Anda hanya digunakan sesekali, kursi kayu pahatan atau kursi berbahan campuran dapat diterima—dan menghemat uang. Kuncinya adalah kepraktisan: jika Anda tidak makan di meja setiap hari, lewati biaya tambahan.

Hal ini mencerminkan tren yang lebih luas menuju desain fungsional. Orang-orang kurang bersedia berinvestasi pada fitur-fitur dengan pemeliharaan tinggi pada ruangan yang jarang mereka gunakan.

Singkirkan Estetika yang Serasi

Lupakan set yang terkoordinasi dengan sempurna. Desainer sekarang lebih menyukai pencampuran tekstur dan bahan. Desainer interior Elana Mendelson berpendapat bahwa pencocokan yang kaku akan menciptakan ruang makan datar yang membosankan. Sebaliknya, pasangkan meja kayu dengan kursi logam atau hitam matte untuk kedalaman dan karakter.

Pergeseran ini mengakui bahwa kehidupan nyata bukanlah ruang pamer. Tujuannya adalah kehangatan, bukan kesempurnaan yang steril.

Karpet Area Adalah Opsional, Tidak Wajib

Gagasan bahwa ruang makan membutuhkan permadani sudah ketinggalan zaman. Nadeau menjelaskan bahwa permadani secara visual dapat mempersempit ruang atau membatasi fleksibilitas tempat duduk. Melewatkan permadani sering kali merupakan pilihan desain yang strategis, terutama di ruangan yang lebih kecil.

Hal ini menyoroti meningkatnya fokus pada efisiensi spasial. Desainer memprioritaskan kegunaan daripada “kelengkapan” yang sewenang-wenang.

Lupakan Ultra-Formalitas

Hari-hari ruang makan yang kaku dan “hanya untuk pertunjukan” telah berakhir. Mendelson menganjurkan memperlakukan ruang makan sebagai ruang yang mudah diakses dan ramah keluarga. Banyak orang menggunakan ruang ini untuk pekerjaan rumah, malam permainan, dan pertemuan santai.

Mengutamakan kenyamanan—dengan tempat duduk yang nyaman, pencahayaan berlapis, dan bahan yang tahan lama—adalah standar baru. Formalitas yang kaku… tidak diperlukan.

Seni Melampaui Klasik

Karya seni tradisional bukanlah satu-satunya cara untuk mendekorasi. Desainer Rebecca Amir menganjurkan memamerkan barang-barang pribadi seperti menu, kartu pos antik, atau koleksi keluarga. Hal ini menciptakan nuansa yang lebih menarik dan hidup.

Hal ini mencerminkan pergerakan yang lebih besar menuju interior yang dipersonalisasi. Intinya bukan untuk membuat tamu terkesan dengan “selera yang bagus”; itu untuk menciptakan ruang yang terasa bermakna.

Tempat Duduk Tidak Berhenti di Kursi

Ruang makan tidak perlu dibatasi pada kursi standar. Amir menyarankan mengintegrasikan sofa, bangku, atau kursi berlengan untuk menciptakan lingkungan yang lebih fleksibel. Hal ini mendorong pergerakan dan menyediakan tempat duduk tambahan untuk tamu (atau anak-anak yang lelah).

Ini tentang memaksimalkan ruang dan kenyamanan. Ruang makan harus ramah, tidak membatasi.

Ruang makan modern adalah tentang fleksibilitas, kepribadian, dan fungsi. Menghilangkan aturan lama memungkinkan Anda menciptakan ruang yang benar-benar sesuai dengan gaya hidup Anda.

Pergeseran filosofi desain ini didorong oleh fakta bahwa kebanyakan orang tidak membaca majalah. Mereka tinggal di rumah sungguhan, dengan kehidupan nyata, dan mereka ingin ruangan mereka mencerminkan hal tersebut.