Kapur Barus dan Tikus: Mengapa Mitosnya Tidak Berhasil

8

Meskipun ada kepercayaan luas, kapur kapur barus bukanlah pencegah yang efektif terhadap tikus atau hewan pengerat lainnya. Gagasan bahwa baunya yang kuat bisa mengusir hama adalah mitos yang terus-menerus dibantah oleh para ahli pengendalian hama. Hal ini penting karena mengandalkan metode yang tidak efektif akan membuang-buang waktu dan sumber daya, sekaligus berpotensi membuat manusia dan hewan terpapar bahan kimia beracun.

Apa Sebenarnya Kapur Barus Itu?

Kapur barus adalah insektisida yang dirancang untuk membunuh ngengat pakaian, gegat, dan hama serupa di ruang tertutup. Mereka melepaskan gas kuat yang perlahan-lahan menembus udara, membunuh serangga pemakan serat. Namun, efektivitasnya berhenti di situ. Kapur kapur barus tidak terdaftar sebagai rodentisida, meskipun terkadang salah diklasifikasikan. Meskipun hewan pengerat bisa mati karena mengonsumsi kapur barus dalam jumlah yang cukup, mereka tidak akan memilih metode ini dibandingkan sumber makanan yang tersedia.

Bahaya Penyalahgunaan

Penggunaan kapur barus untuk mengendalikan hewan pengerat, tupai, atau satwa liar lainnya tidak hanya tidak efektif tetapi juga berpotensi berbahaya. Bahan kimia dalam kapur barus beracun jika ditangani secara berlebihan, tertelan, atau terhirup dalam konsentrasi tinggi. Pusat Pengendalian Racun Nasional melaporkan bahwa paparan dapat berbahaya, terutama bagi anak-anak, hewan peliharaan, dan individu yang sensitif. Baunya sendiri tidak sedap bagi manusia, meresap ke pakaian dan udara dalam ruangan.

Mengapa Mitos Masih Ada

Mitos tersebut kemungkinan besar masih bertahan karena beberapa orang salah menafsirkan klasifikasi kapur barus sebagai rodentisida, sehingga membuat orang percaya bahwa kapur barus dapat mengusir atau membunuh tikus. Namun, hewan pengerat menghindari kapur barus sebagai sumber makanan kecuali mereka kelaparan. Di luar ruangan, kapur barus bahkan kurang efektif karena tidak dapat mengusir satwa liar dan mencemari tanah dan air jika digunakan secara tidak benar.

Metode Terbukti untuk Kontrol Mouse

Daripada mengandalkan kapur barus yang tidak efektif dan berpotensi membahayakan, fokuslah pada metode yang sudah terbukti:

Di dalam ruangan:

  • Segel Titik Masuk: Tikus dapat masuk melalui celah sekecil ¼ inci. Gunakan sabut baja sebagai bahan perbaikan sementara sebelum menutup retakan.
  • Jaga Kebersihan: Simpan makanan dalam wadah kedap udara (kaca atau logam) dan bersihkan permukaan dapur setiap hari.
  • Menghilangkan Kekacauan: Tikus tumbuh subur di ruangan yang berantakan; lepaskan kotak kardus dan barang-barang yang disimpan dari dinding luar.
  • Pengelolaan Makanan Hewan Peliharaan: Kosongkan makanan hewan di malam hari dan simpan makanan kering dalam wadah anti tikus.

Di luar ruangan:

  • Perangkap Strategis: Jika Anda mengalami serangan hama, gunakan perangkap jepret atau perangkap manusiawi yang ditempatkan di area dengan aktivitas tinggi.
  • Pengurangan Habitat: Minimalkan tempat persembunyian di sekeliling rumah.

“Orang sering menggunakan kapur barus di lokasi yang tidak tepat dan melawan hama yang salah,” kata pakar pengendalian hama Stock. “Sayangnya, kapur barus digunakan untuk mengendalikan hama selain ngengat pakaian, termasuk tupai, mencit, mencit, dan berbagai hewan lainnya.”

Kesimpulan: Kapur barus bukanlah solusi untuk mengendalikan mouse. Pengelolaan hewan pengerat yang efektif bergantung pada sanitasi yang baik, penutupan pintu masuk, dan perangkap strategis—bukan pada mitos yang terus-menerus. Memilih pendekatan yang tepat akan melindungi rumah, kesehatan, dan lingkungan Anda.